Media Kapas Iqra

OPINI: Belajar Cinta Dari Peristiwa Qurban

Redaksi: kapasiqra.com | June 18, 2024

PENULIS: Abd. Rasyid Rumata, S.Sos.I., M.Sos.I. (Dosen Prodi KPI, Univ. Iqra Buru)

OPINI- Perjalanan waktu pada setiap tahun, tepatnya pada bulan Zulhijjah, merupakan sebuah peristiwa besar dunia yang berasal dari hebatnya rasa cinta Nabi Ibrahim As, kepada Allah SWT, dalam perintah penyembelihan putra tercinta Nabi Ibrahim As.

Kata “qurban” memiliki arti yang sungguh romantis dalam kosa kata cinta, sehingga patut kita belajar tentang makna cinta dari peristiwa maupun arti tentang qurban. Qurban berasal dari bahasa Arab, dari kata Qariba, Yaqribu, Qurban, atau Qurbanan dan Qurbanan yang artinya “dekat”.

Begitu sangat dekat lahir batinnya Nabiullah Ibrahim As, dengan Allah SWT, sebagai Tuhan yang layak disembah, maka pengorbanan yang terfilosofi dalam qurban, menjadi sebuah keharusan untuk dilakukan oleh datuknya para nabi ini.

Perintah Allah Ta’ala kepada sang Nabi, tentu menjadi isyarat sejauh mana dedikasi nabi Ibrahim As sebagai hamba, kepada Rabb yang mencintainya. Sebaliknya, hal ini merupakan ujian untuk mendeteksi kebesaran cinta nabi Ibrahim As, yang diwujudkan dalam ketaatan atas perintah sebagai penjewantahan keimanan luhur yang dimiliki nabi Ibrahim As, begitu pula keshalehan putranya nabi Ismail As, meskipun dalam proses tersebut sempat terdapat godaan, dan akhirnya iblispun terkalahkan oleh kebesaran cinta sang nabi mulia kepada Allah Maha Pencipta.

Rasulullah Muhammad Saw, juga melakukan qurban melalui penyembilan 100 hewan onta, 70 onta diantaranya disembelih oleh tangan suci Baginda Nabi sendiri. Urgensi qurban dalam berbagai literatur, termasuk dalam hukum Islam adalah “Sunnah Muakkad”, menurut pendapat ulama tersohor. Menurut al-Imam Syafi’i dan imam Malik, qurban merupakan suatu pelaksanaan ibadah yang tidak fardu ‘ain, sebab disesuaikan dengan kemampuan setiap orang dalam melakukannya.

Qurban yang artinya “dekat” dalam perasaan cinta, sangat relevan. Tidak mungkin kita menjauh dari sesuatu yang kita cintai, dan sesuatu dicintai itu akan selalu tertancap pada sanubari sadar kita. Ada kalimat yang menggelitik di dunia maya, medsos memuat kalimat “kenapa hewan qurban harus jantan ? Karena betina, jangankan berkorban, mengalah saja sulit”.

Peristiwa qurban telah dimulai dari datuknya para nabi, yakni Nabiullah Adam As, dalam peristiwa qurban yang dilakukan dua putranya Habil dan Qabil. Selanjutnya qurban juga dilakukan oleh nabi Ayyub As, nabi Ya’kub As, Nabi Musa As, Nabi Isa As, dan para nabi lainnya, sebagai wujud cinta yang begitu dekat pada Allah SWT, sebagai Khaliq yang Ahad. (@mY)
Bersambung di Edisi 2

Berita Terbaru