Media Kapas Iqra

OPINI: Reproduksi Kesadaran Politik

Redaksi: kapasiqra.com | June 5, 2024

PENULIS: S. Hamzah, S.Pd., M.Si. 

OPINI- Riak-riak Pilkada, dengan sangat sederhana kita dapat menafsirkan politik itu adalah media untuk memperoleh pelayanan dan membangun konsensus antar masyarakat. Kemudian sistem demokrasi juga tidak hanya dengan penafsiran dari oleh dan untuk rakyat tapi demokrasi memiliki makna kemerdekaan dalam menentukan apa saja yang menjadi kehendak manusia tentunya yang tidak keluar dari ketetapan/aturan yang berlaku di suatu bangsa. Demokrasi tidak meluluh persoalan pemilihan umum dan Pilkada saja yang mana di selenggarakan 5 tahun sekali.

Dengan instrumen politik kemudian di dukung oleh sistem demokrasi yang salah dimaknai akan menjadikan suatu persoalan yang sangat menakutkan dalam masyarakat kita. Disisi lain, hampir semua lapisan masyarakat menciptakan ilusi sendiri terkait pemimpin ideal, yang konotasinya tidak dalam perbandingan rasional tapi dalam perbandingan yang penuh dengan tendensius, entah itu tendesi politik itu sendiri maupun tendensi kultural dan tendensi keagamaan, namun ada juga kelompok yang memilih pandangan yang memalukan yakni pesta demokrasi (pemilu dan Pilkada) dipandang sebagai musim proyek profit yang tidak terduga (uang kaget).

Ketidak sabaran menanti musim kampanye Pilkada bukan karena niat baik atas pemimpin yang ideal dengan visi dan misinya. akan tetapi, siapa yang paling banyak menghamburkan uang. Inilah kondisi mentalitas masyarakat kita saat ini, yang menjadi persoalan disini adalah siapakah yang akan bertanggung jawab atas kejadian tragis dan krisis pendidikan politik ini??

Tentunya dengan lugas kita dapat mengklaim secara sosiologis bahwa kondisi tragis tersebut tidak lahir begitu saja dalam mentalitas masyarakat. Namun, ada yang membuat diskursus dominan (wacana) tentang keuntungan yang dapat di peroleh dengan cara demikian.

Dengan pendekatan social konstruktion Peter L. Berger, setiap apa saja yang berupa value (nilai) maupun tindakan sosial pada suatu masyarakat tidak terlepas dari dialektika eksternalisasi, kemudian menjadi values (nilai-nilai atau norma) yg dinormalkan atau oleh Berger disebutnya objektivasi.

Akhirnya, Values itu diadopsi oleh masyarakat sehingga menjadi suatu tindakan dalam masyarakat (tindakan sosial) internalisasi. Partai politik yang seharusnya memberikan edukasi politik yang baik bagi masyarakat kini berbalik arah, hanya bicara tentang kepentingan untuk memenuhi hasrat kuasanya.

Sehingga apapun jalannya untuk memenuhi hasrat itu para politisi dan partai politik akan lakukan sekalipun hal itu mencerminkan moral politik yang kurang baik. Reproduksi edukasi politik inilah yang menjadi bahan mentah dalam mereproduksi kesadaran politik.

Partai politik melalui politisi yang menjadi subyek pertama yang meng-Eksternalisasi Values mereproduksi pendidikan dan kesadaran politik, dan Values (nilai-nilai) itu dinormalisasi (objetivasi) dalam masyarakat, terutama pada masyarakat adat yang menghuni pulau Buru (Kab. Buru dan Kab. Bursel), yang dengan sangat berhati-hati kita dapat menyebutnya sebagai masyarakat yang masih kekurangan pengetahuan tentang politik. Kemudian nilai dan kesadaran itu menjadi acuan bagi tindakan politik bagi masyarakat terkhusus masyarakat adat.(*)

Berita Terbaru

Video Terbaru

Banner tidak ditemukan.

Berita Lainnya

Setia Itu Mahal “Kilas Balik SKK UNIQBU”

Setia Itu Mahal “Kilas Balik SKK UNIQBU”

Penulis: Abd. Rasyid Rumata, S.Sos.I., M.Sos.I. ( Dosen KPI OPINI- Setia dan tulus itu mahal, hanya bisa dilakukan orang yang

Kepala Desa Waetina, Menyambut Santun DPL & Mahasiswa KKN UNIQBU

Kepala Desa Waetina, Menyambut Santun DPL & Mahasiswa KKN UNIQBU

BURU- Universitas Iqra Buru (UNIQBU) dalam agenda akademik, seperti biasanya melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk angkatan XIX tahun

La Husni Buton Sebagai Akademisi, Optimis Maju Calon Wakil Bupati Buru, Ini Penyebabnya !!

La Husni Buton Sebagai Akademisi, Optimis Maju Calon Wakil Bupati Buru, Ini Penyebabnya !!

PILKADA BURU- Sebagai Akademis (Dosen FAI Univ. Iqra Buru), yang juga sekarang menjabat sebagai Sekretaris Partai PDI Perjuangan di tingkat

1 Mei 2024; Peringatan Hari Buruh & Tantangan di Era Digitalisasi

1 Mei 2024; Peringatan Hari Buruh & Tantangan di Era Digitalisasi

Penulis: M. Rusdi, S.Pd.,M.Pd. (Dosen Pend. Sosiologi Universitas Iqra Buru) OPINI- Buruh seharusnya tidak selalu dikonotasikan sebagai suatu pekerjaan yang

Kasatreskrim Berikan Materi Anti-Bullying di Kegiatan Pesantren Kilat: Langkah Nyata Cegah Kekerasan di Lingkungan Pendidikan

Kasatreskrim Berikan Materi Anti-Bullying di Kegiatan Pesantren Kilat: Langkah Nyata Cegah Kekerasan di Lingkungan Pendidikan

PENDIDIKAN- Dalam upaya mencegah dan mengurangi kasus bullying, Kasatreskrim Buru, I Kadek Dwi Pramartha Putra, S.T.K., S.I.K., M.H. memberikan materi khusus

OPINI: Reproduksi Kesadaran Politik

OPINI: Reproduksi Kesadaran Politik

PENULIS: S. Hamzah, S.Pd., M.Si.  OPINI- Riak-riak Pilkada, dengan sangat sederhana kita dapat menafsirkan politik itu adalah media untuk memperoleh

Ruang Digital, Ruang Dakwah: Mahasiswa KPI Uji Gagasan Lewat Proposal Skripsi Bertema Media Sosial

Ruang Digital, Ruang Dakwah: Mahasiswa KPI Uji Gagasan Lewat Proposal Skripsi Bertema Media Sosial

BURU- Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), UNIQBU menggelar ujian proposal skripsi pada Rabu, 14 Mei 2025 bertempat di

KTU FAI UNIQBU Menyebar Undangan Rapat Secara Tiba-tiba, Ada Apa?

KTU FAI UNIQBU Menyebar Undangan Rapat Secara Tiba-tiba, Ada Apa?

BURU- Tepat pada hari rabu malam pukul 19.00, tiba-tiba anggota group whatsApp FAI Uniqbu di hebohkan dengan adanya foto undangan

Mahasiswa FPIK UNIQBU; Praktik Budidaya Rumput Laut Di Desa Persiapan Saliong

Mahasiswa FPIK UNIQBU; Praktik Budidaya Rumput Laut Di Desa Persiapan Saliong

BURU- Mahasiswa FPIK Univ. Iqra Buru melaksanakan kegiatan praktek budidaya rumput laut di Desa Persiapan Salihong. Kegiatan ini, bersamaan dengan

Ujian Skripsi FAI Univ. Iqra Buru Masih Digelar, (Terdapat 3 Kloter Prodi KPI)

Ujian Skripsi FAI Univ. Iqra Buru Masih Digelar, (Terdapat 3 Kloter Prodi KPI)

Penulis: Abd. Rasyid Rumata, S.Sos.I., M Sos.I. (Dosen Prodi KPI, Univ. Iqra Buru) OPINI- Tertulis pada cover atau halaman judul skripsi "diajukan