Penulis: Abd. Rasyid Rumata, S.Sos.I., M.Sos.I. (Dosen Prodi KPI, FAI Uniqnu)
PENDIDIKAN– Puluhan mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Iqra Buru (UNIQBU) antusias mengikuti proses akhir studi, ditandai dengan seminar proposal, seminar hasil penelitian, hingga memasuki tahap akhir yaitu ujian sidang skripsi di bulan September 2024.
Ragam judul dan isi penelitian sesuai disiplin ilmu masing-masing program studi, baik untuk kompetensi keilmuan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) maupu. kompetensi keilmuan pendidikan bagi program studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Tentunya bentuk ujian skripsi di tahun 2024, setting ruang ujian dibentuk layaknya proses ujian yang dilaksanakan pada level studi program Magister Strata Dua/S2.
Proses ujian skripsi dimulai dari jam 08.30 pagi dan berakhir pada pukul 21.00 setelah waktu shalat isya. Selama proses ujian berlangsung, wajib di skorsing sidang apabila tiba waktu shalat, sebab wajib untuk ilmu pengetahuan tidak bisa mengabaikan kewajiban beribadah kepada Allah SWT.
Uji kelayakan isi otak dipertaruhkan mahasiswa studi akhir pada persidangan yang dipandang memunculkan kecemasan antara lulus dengan nilai terbaik atau sebaliknya lulus bersyarat, bahkan tidak lulus dan harus mengulang proses ujian skripsi apabila isi penulisan dan presentasi tidak optimal dari segala aspek penulisan karya ilmiah di tahap skripsi.
Begitu ketatnya proses menuju ujian skripsi, menuntut mahasiswa FAI harus belajar keras, berpacaran mesra dengan buku sebagai literatur ilmiah, memiliki akurasi data lapangan, dan bahkan puluhan halaman isi skripsi harus di transfer pada isi kepala secara totalitas, sebab para penguji skripsi pada FAI memiliki kejelian, kektritan, dan daya teliti sangat tinggi, sehingga semua bentuk penulisan isi skripsi sudah menjadi kebiasaan bagi penguji untuk menguliti. Validitas data pada penulisan tidak sedikitpun dipalingkan dari kecermatan para penguji FAI yang begitu hebatnya dalam menggali isi penulisan skripsi mahasiswa.
Ujian skripsi dikatakan sebagai moment “uji isi otak”, merupakan budaya bagi fakultas yang dalam kesehariannya di UNIQBU selalu tampil sejuk dan penuh humoris ini, menjadi kode keras kepada seluruh mahasiswa FAI untuk tidak boleh mengabaikan kecintaannya pada ilmu pengetahuan, belajar untuk cerdas public speaking, dan tentu menjunjung adab sebagai orang berilmu. (@mY)