BURU- Digitalisasi memungkinkan UMKM untuk memperluas jangkauan pasar. Melalui media sosial, produk dapat dipromosikan secara luas tanpa terbatas oleh lokasi geografis, sehingga UMKM dapat menjangkau konsumen di berbagai wilayah, bahkan secara global.
Melalui program Kosabangsa 2024, Tim Dosen dari Universitas Iqra Buru dan Universitas Halu Uleo Kendari melaksanakan kegiatan pelatihan bagi penyuling minyak kayu putih yang tergabung dalam kelompok petani kayu putih “kayu putih lestari” di Desa Waimiting Kecamatan Lilialy, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku.
Kegiatan ini berfokus pada penerapan inovasi pemasaran minyak kayu putih melalui pemanfaatan media sosial sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing produk minyak kayu putih di era digital.
Kegiatan ini dimulai dengan pengedukasian mengenai pentingnya pemanfaatan media sosial dalam melakukan pemasaran produk minyak kayu putih. Dalam sesi ini, RH Fitri Faradila, S.T.P, M.Sc, Ph.D yang merupakan salah satu anggota tim pendamping program Kosabangsa dari Universitas Halu Uleo Kendari menjelaskan bagaimana media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan.
Melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok, produk minyak kayu putih dapat di promosikan secara lebih luas tanpa terbatas oleh lokasi geografis.
Setelah pengedukasian, di lanjutkan dengan sesi pelatihan teknis. Para peserta diajarkan cara membuat akun bisnis di media sosial, membuat konten menarik, serta memanfaatkan fitur-fitur seperti Instagram Facebook dan juga TikTok.
Selain itu, peserta juga dibekali dengan ketrampilan tentang teknik pengemasan produk yang akan dipublikasikan sebagai konten.
Ibu Rahma, selaku penyuling minyak kayu putih pemilik yang tergabung dalam kelompok petani daun kayu putih “kayu putih lestar” Desa Waimiting, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Sebelumnya, saya hanya menjual produk di pengumpul dengan kemasan botol kaca biasa. Setelah mengikuti pelatihan ini, saya menjadi lebih percaya diri untuk memasarkan produk saya di media sosial. Saya yakin penjualan saya akan meningkat,” ujarnya.
Kegiatan yang dilakukan ini mendapat apresiasi dari pemerintah Desa Waimiting, Ibu Anita Kabau, yang berharap bahwa ilmu yang diberikan dapat terus diterapkan oleh para penyuling minyak kayu putih di Desa Waimiting. Kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengambdian Kepada Masyarakat (DRTPM), kami mengaturkan banyak terima kasih, karena Desa kami menjadi perioritas Program Kosabangsa Tahun 2024. Kepada Bapak Ibu dosen yang tergabung dalam Tim Kosabangsa 2024, kami juga menyampaikan banyak terima kasih atas penerapan inovasi yang bermanfaata ini sehingga dapat membantu meningkatkan kemampuan pemasaran para penyuling minyak kayu putih di desa kami.
Ini sangat bermanfaat bagi perkembangan ekonomi di Desa kami,” ungkapnya.
Ketua pelaksana program Kosabangsa 2024 Dr. Idrus Hentihu berharap bahwa penerapan inovasi pemasaran melalui pemanfaatan media social ini dapat diterapkan oleh para penyuling minyak kayu putih di Desa Waimiting dalam meningkatkan nilai tambah dan pendapatan penjualan produk minyak kayu putih.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para para penyuling minyak kayu putih di Desa Waimiting Kabupaten Buru dapat lebih siap berkembang dan mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif melalui pemanfaatan teknologi digital, khususnya pada media social.
Selanjutnya dalam pelatihan ini, mewakili tim pelaksana, tim pendamping, dan mitra sasaran pada Program Kosabangsa 2024, Idrus Hentihu menyampaikan terima kasih kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengambdian Kepada Masyarakat, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Republik Indonesia atas pemberian pendanaan Program Kosabangsa Tahun Anggaran 2024. (19/11/2024)