Penulis: Abd. Rasyid Rumata, S.Sos.I., M.Sos.I. ( Dosen KPI
OPINI- Setia dan tulus itu mahal, hanya bisa dilakukan orang yang memiliki hati dengan konsistensi yang tinggi dan kokoh. Begitulah kira-kira untuk mendeskripsikan eksistensi sebuah lembaga yang dianggap kecil oleh mata penikmat, yakni Sanggar Kibar Kreasi (SKK) Universitas Iqra Buru (UNIQBU).
Mendirikan SKK sejak tahun 2005 dan selalu setia merawat hingga tahun terkini 2024 yang akan memasuki tahun 2025, bukanlah hitungan waktu yang kilat sebagaimana mengedipkan mata.
Usia 19 tahun hingga akan memasuki 20 tahun, tidak terasa melalui SKK, telah banyak lahir kader yang hebat di berbagai instansi dan lembaga kekaryaan.
Meski tidak difasilitasi sarana penunjang layaknya sebuah sanggar seni pada umumnya, SKK dengan slogan “bangkitkan Kreasi” berlambang Elang, sayapnya tak pernah rapuh apalagi sampai patah. Dalam semangat dan kesetiaan seorang dosen selalu pendiri utama bertalenta sebagai musisi, dialah “Amy” dalam sapaan akrabnya dengan nama lengkap A.Rasyid Rumata, senantiasa melakukan edukasi seni budaya terhadap setiap kader SKK dari fase ke fase.
Sejak SKK didirikan pada 12 Februari 2005, SKK tidak pernah ketinggalan tampilan pada acara akademik Wisuda Sarjana UNIQBU, dengan karya seni yang memukau. Hingga wisuda sarjana UNIQBU di 2 November tahun 2024, SKK kembali tampil dengan karya terbaru yang menghipnotis senat perguruan tinggi, wisudawan, dan semua tamu undangan serta orang keluarga wisudawan yang hadir.
Sebuah lagu daerah yang diciptakan Amy berjudul “Beta Sarjana”, mengisahkan jerih payah orang tua hingga anaknya menjadi sarjana, lagu ciptaan tersebut melinangkan air mata haru semua yang hadir, saat lantunan nyanyian oleh paduan suara SKK yang begitu hebat.
Berbagai karya telah disumbangkan SKK untuk memberi kesan terbaik bagi UNIQBU, mungkinkah SKK akan mendapatkan fasilitas penunjang alat musik dan kelengkapan lainnya ? Hal ini masih berada di ruang tanda tanya.
Wisuda sarjana 2024 UNIQBU begitu berkesan, selain lagu daerah hasil ciptaan, personil SKK juga tampil luar biasa dengan tarian sawat di depan tamu pejabat daerah, senat, wisudawan, dan disaksikan oleh semua ribuan undangan.
Karya lain yang tak kalah indahnya, grup seni SKK juga melantunkan lagu daerah berbahasa daerah Key Maluku Tenggara, lagu daerah Siri Sori, lagu daerah Hatuhaha, lagu daerah Seram Bagian Timur, lagu daerah Kabupaten Buru, dan lagu daerah Kota Ambon. Sejumlah lagu tersebut ditulis dalam bahasa Indonesia untuk diterjemahkan dalam bahasa daerah masing-masing, kemudian not lagu dibuat oleh sang musisi Amy, jadilah lagu daerah berbahasa daerah tersebut di atas.
Loyalitas merawat SKK, hanya ingin dinikmati dua hal dari kebolehan Tuang-Tuang SKK, yaitu rasa kagum dan bangga. Sekali lagi, setia dan tulus itu mahal, dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki hati atas makna indah dari kesetiaan dan ketulusan itu.
“Bangkitkan Kreasi, SKK Jaya”.(*)