Penulis: Abd. Rasyid Rumata, Sos.I.,M.Sos.I. (Dosen Prodi KPI, Univ. Iqra Buru)
OPINI- Eksistensi budaya merupakan identitas kedaerahan yang tidak terlepas dari keberlangsungan perkembangan suatu bangsa, tidak terkecuali daerah Kabupaten Buru di Provinsi Maluku.
Kerjasama yang oleh koordinator program A.Rasyid Rumata, S.Sos.I.,M.Sos.I bersama Sanggar Kibar Kreasi (SKK) Universitas Iqra Buru, menggelar Dialog Publik KAUM MUDA BURU BACARITA BUDAYA, tepatnya pada tanggal 26 Oktober 2024 di Auditorium A.R. Tukuboya Kampus UNIQBU.
Kegiatan berbasis budaya dalam kendali panitia pelaksana yang diketuai Sovia Nurlatu sebagai ketua panitia, Arya Wally selalu Sekretaris Panitia, dan Sartina Wally sebagai Bendahara, serta seluruh warga SKK sebagai anggota panitia, berlangsung sukses.
Kegiatan Dialog Publik Kaum Muda Buru Bacarita Budaya menjadi bagian integral dari pelestarian budaya Buru, tentunya terdapat pemahaman-pemahaman kebudayaan yang diterima oleh peserta yang berasal dari pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM) sejajaran UNIQBU, Mahasiswa Iqra Pecinta Alam (Maqrapala) UNIQBU, Komunitas Pecinta Ilmu Pengetahuan (Komplit) UNIQBU, SMA Negeri 1 Buru, SMA Negeri 2 Buru, Madrasah Aliyah Al-Hilaal Namlea, SMK Negeri 7 Buru, dan SMK Al-Hilaal Namlea, serta pengurus dan anggota SKK UNIQBU.
Pelestarian budaya Buru patut di edukasikan melalui lembaga pendidikan, lembaga seni budaya berupa sanggar dan komunitas, serta pembiasaan berbudaya dalam kehidupan sehari-hari sebagai identitas diri yang patut ditumbuhkembangkan pada generasi milenial di zaman kekinian.
Program Kaum Muda Buru Bacarita Budaya ini, selanjutnya hendak dilakukan pada semua sekolah pada level SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah se-Kabupaten Buru. Tentunya kerjasama Koordinator program dengan SKK UNIQBU masih terus berlanjut.(*)