BURU- Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), UNIQBU menggelar ujian proposal skripsi pada Rabu, 14 Mei 2025 bertempat di ruang Fakultas Agama Islam (FAI) UNIQBU. Kegiatan ini menjadi momen penting bagi mahasiswa tingkat akhir dalam menapaki fase lanjutan menuju penyusunan skripsi. Tahun ini, tema media sosial menjadi fokus utama sebagian besar peserta, menandai kesadaran mahasiswa akan pergeseran ruang dakwah ke platform digital.
Sebanyak 5 mahasiswa mengikuti ujian ini, dengan berbagai topik penelitian yang mengangkat dinamika dakwah dan komunikasi Islam di media sosial. Mulai dari studi tentang efektivitas konten dakwah di Instagram dan TikTok, strategi para influencer muslim dalam membangun citra dakwah, hingga dampak media sosial. Mahasiswa juga membahas tantangan etika dakwah digital serta respons generasi muda terhadap konten religius di media sosial.
Ujian dilaksanakan dalam suasana akademik yang serius namun tetap interaktif. Mahasiswa mempresentasikan rencana penelitian mereka di hadapan tim dosen penguji yang terdiri dari pembimbing utama dan penguji pendamping. Para dosen mengapresiasi kreativitas mahasiswa dalam mengangkat isu-isu kontemporer, namun juga memberikan masukan untuk mempertajam fokus dan pendekatan metodologis masing-masing proposal.
Dalam sambutannya, Ketua Program Studi KPI, M. Rusdi, M.Pd., menyampaikan bahwa media sosial bukan lagi sekadar alat komunikasi, tetapi juga telah menjadi ruang ideologis dan spiritual. “Mahasiswa KPI perlu hadir sebagai peneliti sekaligus pelaku perubahan di era digital. Melalui rancangan skripsi ini, kami berharap mereka bisa memberikan kontribusi nyata dalam membingkai dakwah yang relevan dan membumi di media sosial,” tuturnya.
Beberapa mahasiswa juga membagikan kesan dan harapannya setelah menjalani ujian proposal. “Ujian ini bukan hanya tentang kelulusan, tapi juga tentang membuktikan bahwa ide kami layak diteliti. Media sosial punya peran besar dalam membentuk cara pandang keislaman generasi sekarang, dan kami ingin meneliti itu secara serius,” ujar Jaingkang Rosmana, salah satu peserta ujian.
Dengan diselenggarakannya ujian proposal ini, mahasiswa KPI kini memasuki tahap penelitian lapangan. Mereka ditantang untuk menguji hipotesis, menggali data secara mendalam, dan menghasilkan karya ilmiah yang tidak hanya bernilai akademis, tetapi juga mampu menjawab kebutuhan umat di era transformasi digital.(*)
Editor: Alfian Sangaji