BURU- Hasil wawancara mahasiswa Fakultas Sastra Program Studi Sastra Inggris Semester V, praktik wawancara dan menulis berita, mata kuliah Jurnalistik dosen pengampu A.R. Rumata, S.Sos.I.,M.Sos.I. Wawancara yang dilakukan pada Senin 20 Desember 2024 oleh Mutia Litiloly tersebut, dalam wawancaranya bersama Aditya Rahman Rahawarin, selaku Sekretaris Panitia, membahas tentang Konser Seni Budaya yang digelar oleh Sanggar Kibar Kreasi (SKK) Universitas Iqra Buru menggungkapkan bahwa kegiatan seni budaya menjadi ajang untuk pembentukan minat dan bakat serta menjadi daya tarik tersendiri dalam merekrut mahasiswa baru tahun 2025 untuk bergabung dengan Universitas Iqra Buru.
Dalam melestarikan seni dan budaya melalui konser seni budaya yang digelar di Auditorium Abdurrahman Tukuboya.
Acara yang dihadiri oleh penonton dari berbagai kalangan ini menampilkan beragam seni diantaranya tarian, ,musik, vokal nyanyian, puisi dan drama serta pertunjukan seni lainnya.
Konser Seni Budaya dalam kendali Ode Anuta Bagusu sebagai ketua panitia, Aditya Rahman Rahawarin selaku sekretaris panitia, Eji Wahyuni sebagai bendahara panitia, Adit menyampaikan
” tujuan dari kegiatan konser seni budaya bukan saja untuk minat dan bakat melainkan untuk melestarikan budaya daerah maupun budaya bangsa secara umum agar tidak punah ditelan zaman.
Selain itu Adit yang akrab disapa, juga mengatakan bahwa” yang hadir dan tampil pada kegiatan atau konser tersebut bukan hanya mahasiswa melainkan khakayak umum, diantaranya Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buru ibu Joharia Tan, SE, Komunitas Seni Bupolo pimpinan bapak Saleh Hentihu, kelompok seniman yang tergabung dalam Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Kabupaten Buru, Pegawai Bank Maluku Pelatih Tari Kakak Cici, Ketua Sanggar Seni Budaya Semang Bupolo A.Rasyid Rumata, sekaligus sebagai pendiri SKK UNI1BUZ Kepala Bidang Hukum kantor DPRD Kabupaten Buru M.Thaib Tan, musisi alat musk tradisional Subhan Umarama, dan banyaknya undangan dan penonton yang memadati ruang acara.
Tujuan dari kegiatan tersebut adalah menunjukkan bahwa UNIQBU memiliki satu organisasi yang mampu menampilkan acara/konser sebesar ini dan menjadi daya tarik untuk merekrut Mahasiswa- mahasiswa baru untuk bergabung bersama UNIQBU. Lebih lanjut dikatakan, SKK sangat berpengaruh besar terhadap UNIQBU dalam hal berkarya tanpa henti, tentunya dengan potensi seni dan talenta kecintaan budaya daerah yang dimiliki oleh setiap anggota SKK tersebut.
Adapun upaya yang dilakukan oleh panitia dalam mengumpulkan dana yaitu dengan cara melakukan bazar di Tugu Tani, “yang pertama katong butuhkan adalah dana dimana kantong melakukan bazar dua kali di Tugu Tani” ungkap Aditya Rahman, dalam hal ini tidak ada kendala atau kesulitan apapun Hanya saja hasil bazar terbilang cukup kurang untuk kegiatan yang terbilang besar, Aditya pun menyampaikan kekecewaannya terhadap pihak rektorat karena kegiatannya tidak mendapat dukungan, ia mengutip pula beberapa kali ungkapan kekecewaan yang disampaikan oleh pendiri SKK UNIQBU, A.R. Rumata, baik untuk kegiatan Dialog Publik Kaum Muda Buru Bacarita Budaya, Nuansa Seni SKK, maupun Dialog Cinta Budaya, dan kegiatan lainnya yang tidak dihadiri oleh Rektor maupun Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan.”
Klau kendala atau kesulitan, alhamdulillah tidak ada, kegiatan tersebut berjalan sesuai rencana dan tidak ada kendala sama sekali”ujarnya Rahawarin.
“hasil bazar, terus terang hasilnya kurang sekali karena kegiatan ini kegiatan besar dan ada beberapa bahan dekorasi yang sangat mahal, dan maisaahlnya untuk sewa lampu sorot itu harganya mahal, maka hampir semua hal kami lakukan dengan sangat sederhana dari hasil karya kami sendiri”.
SKK secara organisatoris yang saat ini dipimpin oleh Maya Tasijawa sebagai ketua umum, menurut Adit bahwa tidak terlepas dari semangat semua tuang-tuang SKK yang begitu aktif dan hebat, tentunya keterlibatan para senior dan sang motivator yang tak pernah alpa memperhatikan dan mengembangkan potensi SKK selama ini, menjadikan SKK semakin mandiri.
Dalam pantauan secara langsung, gelar Konser Seni Budaya oleh SKK, pantas diacungi jempol, sebab ratusan mata menyaksikan hasil karya SKK dimulai dari prolog oleh pendiri SKK yang akrab di sapa Amy bersama tuang Sinta Latbual, dengan skenario teater oleh tuang Arya Wally, dengan penata musik tuang M.Rojulain Renwarin, dan anggota SKK sebagai pemeran pentas, menghipnotis para penonton kepada Bupolo di zaman dahulu.
Adit juga berharap, semoga semakin mandirinya SKK, makin mendewasakan alam pikir mahasiswa, khususnya tuang-tuang SKK untuk terus berkarya demi kebaikan orang banyak. Ujarnya (MUTIA L)