Media Kapas Iqra

Pesan Perdamaian di Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H

Redaksi: kapasiqra.com | April 6, 2024

Penulis: M. Rusdi, S.Pd.,M.Pd. (Dosen Sosiologi, Universitas Iqra Buru)

OPINI- Hari raya Idul Fitri tinggal beberapa hari lagi dan ini bertanda bahwa puasa Ramadan akan berakhir, dan selanjutnya kita akan memasuki hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H.

Bagi umat muslim Idul Fitri adalah momentum yang ditunggu. Di hari raya Idul Fitri ada kesempatan untuk saling silaturahmi dan meminta maaf atas segala khilaf yang disengaja maupun tidak disengaja.

Bagi yang di rantauan, mereka akan berusaha pulang ke kampung bertemu keluarga, meskipun mereka harus berjibaku dengan kemacetan, antrian tiket dan biaya transportasi yang cukup fantastis. Namun, mereka tetap berikhtiar sekuat finansial agar mampu merayakan hari raya bersama keluarga.

Pada masyarakat kita Idul Fitri selalu diselaraskan dengan budaya lokal. Datangnya Idul Fitri selalu disambut dengan berbagai bentuk rasa syukur. Malam Idul Fitri, suara takbir akan bergema dan pagi hari umat Muslim akan berbondong-bondong melaksanakan sholat Id. Setelah itu, akan lanjut dengan silaturahmi, saling bersalaman, bermaafan dan berkumpul bersama keluarga.

Namun, Idul Fitri bukan hanya sekedar kembali suci, akan tetapi perlu dimaknai sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas prestasi kemenangan yang diperoleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Tradisi silaturahmi ketika Idul Fitri merupakan warisan leluhur yang harus tetap dijaga dan dilestarikan. Budaya silaturahmi mengandung kearifan lokal yang sudah mengakar, silaturahmi memiliki makna persaudaraan, persahabatan, pertemanan dan penghormatan pada aspek kemanusiaan. Penghormatan anak pada orang tua. Penghargaan antarsaudara, teman, tetangga dan sahabat.

Silaturahmi secara tatap muka, meminjam istilah Durkheim adalah bentuk solidaritas mekanis di masyarakat. Orang yang melakukan silaturahmi secara simbolis menunjukkan adanya keakraban sosial. Budaya silaturahmi ini menjadi penting dalam praktik sosial di masyarakat. Silaturahmi telah berkembang menjadi simbol yang mengikat, bahkan pelakunya (yang tidak silaturahmi) akan mendapat sanksi sosial di lingkungan masyarakat.

Di masa modern ini makna silaturahmi telah mengalami perkembangan dan tidak harus bertemu secara tatap muka. Silaturahmi tetap bisa dilakukan dengan cara virtual. Fenomena perkembangan teknologi informasi, telah mengubah segalanya di media sosial, misalnya; telpon, WA, Instagram, Facebook, email, dan Zoom, adalah sarana alternatif untuk melakukan silaturahmi.

Namun, silaturahmi melalui media sosial belum cukup dan kurang lengkap, karenanya manusia perlu berjumpa secara face to face. Dalam perjumpaan secara fisik itulah akan ditemukan kehangatan dalam berinteraksi sosial.

Dari deskripsi tentang Idul Fitri ada satu pesan unik yaitu hadirnya perdamaian. Idul Fitri akan mempererat dan sekaligus memperkuat tali persaudaraan. Peristiwa silaturahmi akan menjadi media untuk saling mendamaikan, yang mungkin saja sebelumnya hubungan antarsaudara, antartetangga, antarteman seprofesi pernah berselisi, saling mengganggu atau berdinamika. Maka melalui silaturahmi pada hari raya Idul Fitri dapat menjadi media untuk mendamaikan. Sehingga, hari raya Idul Fitri menjadi wadah/sebagai cara untuk mencairkan dan menciptakan suasana kehidupan baru yang diwarnai dengan pesan dan tindakan perdamaian.

Hari raya Idul Fitri, juga dapat dipandang sebagai momentum bagi semuanya, terutama para pengambil kebijakan dan tokoh-tokoh politik, seperti anggota legislatif, eksekutif dan yudikatif untuk melakukan tabayun atau rujuk nasional. Bila sebelumnya mereka saling berkompetisi tidak sehat, saling ngotot dengan argumentasi yang tidak jelas, saling mempertahankan egonya, maka saat Idul Fitri semuanya harus diakhiri. Karena sejatinya kemenangan ialah ketika kita mampu menaklukkan karakter ego.

Pasca lebaran umat Muslim seharusnya mampu menunjukkan sikap yang lebih toleran, moderat, merangkul, sehingga atmosfer demokrasi terlihat karena disemangati oleh perdamaian.

Mari kita bangun silaturahmi dalam sistem kehidupan masyarakat kita, baik melalui tatap muka maupun secara tatap maya. Karena keduanya memiliki esensi sama, yaitu menjaga keharmonisan sosial. Idul Fitri sebagai pesan menuju kehidupan yang dipenuhi dengan perdamaian.(*)

Berita Terbaru

Video Terbaru

Banner tidak ditemukan.

Berita Lainnya

Melihat Indonesia dari Pelosok untuk Pemilu 2024

Melihat Indonesia dari Pelosok untuk Pemilu 2024

Oleh: A.R.Rumata, S.Sos.I.,M.Sos.I. (Dosen Komunikasi Penyiaran Islam, Univ. Iqra Buru) OPINI- Kepimpinan bangsa secara nasional pada level jabatan Presiden telah

KTU FAI UNIQBU Menyebar Undangan Rapat Secara Tiba-tiba, Ada Apa?

KTU FAI UNIQBU Menyebar Undangan Rapat Secara Tiba-tiba, Ada Apa?

BURU- Tepat pada hari rabu malam pukul 19.00, tiba-tiba anggota group whatsApp FAI Uniqbu di hebohkan dengan adanya foto undangan

“Jangan Memilih Jurusan Ini” Di Uniqbu

“Jangan Memilih Jurusan Ini” Di Uniqbu

BURU- Uniqbu adalah salah satu kampus yang bisa menjadi pilihan terbaik khususnya untuk masyarakat Buru di Maluku, yang sekarang naik

Presiden Jokowi Disebut Cawe Cawe Demokrat, Kubu Moeldoko Sebut Denny Indrayana

Presiden Jokowi Disebut Cawe Cawe Demokrat, Kubu Moeldoko Sebut Denny Indrayana

Pakar hukum tata negara, Denny Indrayana menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut cawe cawe dalam mengambil alih Partai Demokrat oleh

BEM FKIP Universitas Iqra Buru, Gelar Musyawarah Besar ke-XIII

BEM FKIP Universitas Iqra Buru, Gelar Musyawarah Besar ke-XIII

BURU- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Iqra Buru Kabupaten Buru menggelar kegiatan Musyawarah Besar

Ujian Proposal Skripsi Gelombang I, Program Studi KPI Univ. Iqra Buru 2024

Ujian Proposal Skripsi Gelombang I, Program Studi KPI Univ. Iqra Buru 2024

BURU- Program Studi KPI UNIQBU melaksanakan pembukaan ujian proposal Skripsi di ruang Fakultas Agama Islam, senin,26/05/2024. Kegiatan tersebut dibuka langsung

OPINI: Tentang Kecurangan Pilpres 2024

OPINI: Tentang Kecurangan Pilpres 2024

Penulis: Jaingkang Rosmana (Mahasiswa Prodi KPI UNIQBU) OPINI- Terkait dengan curangnya pilpres 2024, atas tuduhan dari paslon 01 dan paslon

La Husni Buton Sebagai Akademisi, Optimis Maju Calon Wakil Bupati Buru, Ini Penyebabnya !!

La Husni Buton Sebagai Akademisi, Optimis Maju Calon Wakil Bupati Buru, Ini Penyebabnya !!

PILKADA BURU- Sebagai Akademis (Dosen FAI Univ. Iqra Buru), yang juga sekarang menjabat sebagai Sekretaris Partai PDI Perjuangan di tingkat

Menggugat Tuhan di Ruang Eskatologis

Menggugat Tuhan di Ruang Eskatologis

Penulis: Muhammad Mukaddar, S.Ag., MA.Pd. (Dosen FAI, Univ. Iqra Buru) OPINI- Diskursus terkait dengan kata “menggugat”, sudah menjadi satu istilah

2 Mei Sebagai Hari Pendidikan Nasional, Apa yang Perlu Berubah?

2 Mei Sebagai Hari Pendidikan Nasional, Apa yang Perlu Berubah?

Penulis: M. Rusdi, M.Pd. (Dosen Sosiologi Univ. Iqra Buru) OPINI- Adanya HARDIKNAS (Hari Pendidikan Nasional) adalah sebagai bentuk apresiasi untuk