Penulis: Abd. Rasyid Rumata, S.Sos I., M.Sos.I. (Dosen Prodi KPI, Univ. Iqra Buru)
OPINI- Usia Indonesia sebagai sebuah bangsa telah mencapai 79 tahun di fase 2024. Untuk terus mencintai bangsa dengan jiwa nasionalisme, maka kibarkan sang merah putih sebagai tanda kesakralan perjuangan para pahlawan berjiwa mulia dalam merebut kemerdekaan yang kita nikmati saat ini, dengan kesadaran bahwa kita di era kekinian ini tidak ikut menderita dalam perjuangan besar melawan penjajah kala itu.
Budaya Bangsa
Idonesia perpedoman pada Pancasila sebagai ukuran moralitas, dengan lima sila yang telah tuntas untuk mewarnai kehidupan bangsa. Akan tetapi warga bangsa seperti kehilangan jati diri budaya ketimurannya yang tidak terlepas dari moral Pancasila.
1. Catatan indah dalam buku Pendidikan Moral Pancasila (PMP) merupakan sebuah mata pelajaran yang mengisyaratkan adab manusia Indonesia. Berganti menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), satu kata penting yang hilang adalah “moral”. Selanjutnya hanya tersisa Pendidikan Kewarganegaraan, hilang sudah urgensi “moral dan Pancasila”.
2. Buku yang mungkin usang berjudul Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB), tak lagi menarik bagi mereka yang bangga dengan kata “era milenial”, walau jiwa kepahlawanan lenyap dari ingatan dan bibir menjadi kaku untuk mengungkapnya.
3. Ragamnya budaya bangsa dari setiap daerah tentu terdapat sopan santun, nilai persaudaraan dan kekeluargaan. Sebut saja nilai budaya untuk wilayah Nusantara di Maluku yang patut dilestarikan seperti; Pela Gandong untuk nilai kearifan lokal Maluku umumnya, Hilidan untuk daerah Seram Bagian Timur, Kai Wai untuk daerah Pulau Buru, dan kata Gandong yang terpisah dengan kata Pela untuk berbagai daerah di Maluku.
GSMS Lestari Budaya
Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak meninggalkan budayanya sebagai identitas jati diri.
Nilai budaya yang ikut memperkaya khas bangsa, seputnya dilestarikan, salah contoh edukatif yang di gerakkan oleh program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS).
Seiring kemerdekaan bangsa ke 79 di tahun 2024 ini, GSMS yang tergabung di dalamnya para seniman dalam program secara nasional ini, mengedukasi anak-anak bangsa, baik pada level Sekolah Dasar (SD) maupun siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Buru.
Generasi bangsa senantiasa ditancapkan rasa cintanya terhadap bangsanya melalui pelestarian kebudayaan dengan menonjolkan kearifan lokal yang dimiliki daerah, baik nyanyian, tarian, musik, maupun permainan tradisional dan lain sebagainya.
Selamat Hari Lahir Indonesiaku, Indonesiamu, Indonesia kita ke 79 tahun di fase 2024. (@mY)