Penulis: Abd. Rasyid Rumata, S.Sos.I., M.Sos.I. (Dosen Prodi KPI, Univ. Iqra Buru)
OPINI- Final sudah nilai Pancasila dengan lima poin sakral untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh bangsa. Semua sila Pancasila menjadi rujukan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Momentum akademik Pesantren Kilat (Peskil) yang dilaksanakan oleh kampus biru Universitas Iqra Buru (UNIQBU) sejak 26 hingga 28 Agustus 2024, memberikan kesempatan kepada ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Buru, Muhammad Mukadar, S.Ag., MA.Pd, yang juga sebagai narasumber berilmu pada komunitas kajian tokoh tasawuf Secangkir Kopi Jiwa (SKJ).
Sebagai pengurus FKUB, terdapat apresiasi kepada panitia peskil UNIQBU yang menghadirkan narasumber dari FKUB sebagai narasumber. Hal ini sangat relevan dengan arah kepentingan FKUB yang sejalan dengan kepentingan kerukunan dalam beragama.
Penguatan kerukunan umat beragama, salah sentral penting ada pada UNIQBU yang memiliki mahasiswa dengan ragam ajaran agama, baik mahasiswa yang beragama Islam, Katolik, Hindu, Protestan, Budha, maupun aliran kepercayaan yang lain. Bahwa merawat nilai pluralisme, merupakan hal penting dalam menjaga keharmonisan kehidupan antar sesama umat di negeri bertajuk Bupolo yang begitu kuat dengan nilai kearifan lokal dalam simbol “Kai Wait”
Belum lama ini pada tanggal 24 Agustus 2024, FKUB Kabupaten Buru menyelenggarakan sebuah kegiatan bernilai kerukunan beragama bertema “Moderasi Beragama Generasi Muda” (Dermagamu). Konsep pikir dan gerakan toleransi umat beragama memang harus digalakkan, dan sangat tepat diuraikan nilainya pada mahasiswa baru (Maba) UNIQBU, sehingga menjadi motivasi dalam mempertahankan dan meningkatkan nilai-nilai ajaran agama dalam kehidupan yang plural.
Moderasi beragama patut diutarakan kepada mahasiswa UNIQBU, bahwa keteladanan toleransi kehidupan beragama, diharapkan sentral atau corongnya ada pada mahasiswa UNIQBU, hususnya Maba 2024 dan civitas akademika UNIQBU pada umumnya.
FKUB merupakan lembaga formal yang secara struktural, terdapat pada semua kabupaten/kota, pada level pengurus provinsi, dan memiliki pengurus pusat atau pengurus besar yang berkedudukan di Jakarta.
Awal proses akademik bagi Maba melalui peskil yang digelar, bisa saja tidak terbatas hanya pada peskil, sebab FKUB selalu siap kapan saja untuk memberikan bimbingan moderasi beragama pada mahasiswa di kampus, pada lembaga pendidikan semua level, maupun masyarakat secara umum. Apabila moderasi beragama di rawat dengan baik, maka Kabupaten Buru bisa menjadi teladan kehidupan ajaran agama terbaik di Maluku maupun Indonesia secara umum. (@mY)