Penulis: Dr. Risman Iye, M.Hum. (Dosen Prodi Sastra, Univ. Iqra Buru)
OPINI- Pulau Buru, bagian dari Provinsi Maluku, merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi besar dalam pengembangan sumber daya manusia. Namun, salah satu fenomena yang menarik perhatian adalah kecenderungan generasi muda untuk melanjutkan pendidikan ke luar pulau setelah lulus SMA.
Fenomena ini dapat dipahami sebagai respons terhadap berbagai tantangan yang dihadapi dalam sistem pendidikan lokal, terutama terkait dengan fasilitas kampus yang belum memadai.
Salah satu faktor utama yang memengaruhi keputusan generasi muda untuk melanjutkan studi di luar Pulau Buru adalah keterbatasan fasilitas di kampus-kampus lokal.
Infrastruktur yang kurang memadai, seperti minimnya laboratorium, perpustakaan dengan koleksi yang terbatas, dan kurangnya akses terhadap teknologi modern, menjadi hambatan besar dalam memberikan pendidikan yang berkualitas.
Selain itu, keterbatasan ini sering kali diperparah oleh kurangnya dosen dengan kualifikasi tinggi serta terbatasnya pilihan program studi yang dapat memenuhi kebutuhan dan minat mahasiswa.
Keterbatasan fasilitas ini tidak hanya berdampak pada kualitas pendidikan yang diterima oleh mahasiswa, tetapi juga mempengaruhi motivasi dan semangat belajar mereka. Mahasiswa yang merasa tidak mendapatkan sarana dan prasarana yang memadai cenderung merasa terhambat dalam mengembangkan potensi diri. Akibatnya, banyak siswa yang berprestasi atau memiliki minat khusus memilih untuk melanjutkan pendidikan di luar Pulau Buru, di mana mereka berharap dapat mengakses fasilitas yang lebih baik dan peluang belajar yang lebih luas. Keputusan untuk melanjutkan studi ke luar Pulau Buru juga dipengaruhi oleh pandangan bahwa pendidikan di luar pulau lebih berkualitas dan prestisius.
Perguruan tinggi di kota-kota besar seperti Kota Ambon, Jakarta, Surabaya, atau Makassar, misalnya, memiliki reputasi yang lebih baik dan dikenal menawarkan program studi yang lebih beragam serta fasilitas yang lebih lengkap. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi muda yang ingin mengejar pendidikan yang berkualitas dan membuka peluang karir yang lebih luas.
Untuk mengatasi fenomena ini, penting bagi pemerintah daerah dan lembaga pendidikan di Pulau Buru untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pendidikan. Investasi dalam pembangunan fasilitas kampus, seperti laboratorium, perpustakaan, ruang kelas yang nyaman, serta akses terhadap teknologi dan internet, sangat diperlukan. Selain itu, peningkatan kualitas pengajaran melalui pelatihan dan pengembangan dosen juga menjadi kunci dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas. Selain perbaikan infrastruktur, penting juga untuk mengangkat identitas dan potensi lokal Pulau Buru. Dengan memfokuskan pada program studi yang relevan dengan kebutuhan dan keunikan lokal, seperti studi kelautan, pertanian, dan budaya, kampus-kampus di Pulau Buru dapat menjadi pusat keunggulan dalam bidang-bidang tersebut.
Hal ini, tidak hanya akan menarik mahasiswa untuk tetap belajar di pulau ini tetapi juga memperkuat potensi daerah dalam jangka panjang. Pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk memajukan Pulau Buru. Meskipun saat ini banyak generasi muda yang memilih melanjutkan studi ke luar pulau, upaya peningkatan fasilitas dan kualitas pendidikan lokal dapat menjadi solusi jangka panjang. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan, Pulau Buru dapat menjadi tempat yang menarik bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi mereka dan berkontribusi pada pembangunan daerah.(*)