Media Kapas Iqra

Merefleksikan Semangat Sumpah Pemuda di Era Generasi Z: Tantangan dan Peluang

Redaksi: kapasiqra.com | October 27, 2024

Penulis: M. Rusdi, M.Pd. (Dosen Sosiologi, FAI Univ. Iqra Buru)

OPINI- Hari Sumpah Pemuda merupakan momen penting dalam sejarah Indonesia, yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Peristiwa ini merujuk pada kongres pemuda kedua di tahun 1928, di mana para pemuda Indonesia dari berbagai suku, agama, dan daerah bersatu untuk mendeklarasikan tekad mereka: bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia. Semangat persatuan yang diusung dalam Sumpah Pemuda inilah yang kemudian menjadi fondasi dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Namun, bagaimana semangat Sumpah Pemuda dipahami dan diimplementasikan oleh generasi Z saat ini? Generasi Z, yang lahir di era digital dengan akses informasi yang sangat cepat dan mudah, tentunya memiliki tantangan dan peluang yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya.

Pemahaman Sejarah di Era Digital

Generasi Z sering kali disebut sebagai generasi yang kurang mempedulikan sejarah, karena perhatian mereka lebih banyak tertuju pada perkembangan teknologi dan media sosial. Namun, ini bukan berarti mereka tidak peduli sama sekali terhadap nilai-nilai perjuangan bangsa. Justru, dengan kecanggihan teknologi dan akses informasi yang mudah, generasi ini memiliki potensi besar untuk mendalami sejarah dengan cara yang lebih interaktif dan inovatif.

Sumpah Pemuda bagi generasi Z tidak hanya sekedar peristiwa sejarah yang dihafal di sekolah, tetapi bisa diartikan sebagai inspirasi untuk persatuan dan kolaborasi di tengah keanekaragaman yang semakin kompleks. Dalam dunia yang semakin terhubung, generasi ini dapat menggunakan teknologi sebagai alat untuk membangun jaringan persatuan di antara mereka, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di kancah internasional. Media sosial, misalnya, bisa dijadikan sebagai platform untuk menyuarakan solidaritas terhadap isu-isu nasional, seperti toleransi antar umat beragama, keadilan sosial, dan lingkungan hidup.

Tantangan Identitas di Tengah Globalisasi

Di era globalisasi, tantangan terbesar bagi generasi Z adalah menjaga identitas nasional di tengah arus budaya asing yang begitu deras. Budaya pop global, dari musik, fashion, hingga gaya hidup, memiliki daya tarik yang luar biasa bagi generasi muda. Ini menyebabkan banyak dari mereka yang lebih familiar dengan tren budaya luar negeri dibandingkan dengan kebudayaan lokal.

Namun, semangat Sumpah Pemuda menuntut generasi Z untuk tidak melupakan akar kebudayaan mereka. Mengapresiasi budaya asing tidaklah salah, selama tidak melupakan identitas sebagai orang Indonesia. Nilai-nilai kearifan lokal, seperti gotong royong, kekeluargaan, dan toleransi, harus tetap dijaga dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Generasi Z diharapkan mampu menggabungkan modernitas dengan tradisi, menjadi generasi yang progresif namun tetap berpegang pada nilai-nilai luhur bangsa.

Tantangan Solidaritas dalam Keberagaman

Generasi Z di Indonesia hidup di tengah masyarakat yang multikultural dan multiagama. Tantangan persatuan yang dihadapi oleh generasi ini mungkin tidak lagi soal perpecahan fisik seperti di masa penjajahan, tetapi lebih pada bagaimana mereka merespons perbedaan yang ada. Dalam era di mana sentimen sektarian dan isu-isu intoleransi semakin sering mencuat, semangat Sumpah Pemuda menjadi relevan kembali.

Generasi Z perlu menyadari bahwa kekuatan bangsa ini terletak pada keberagamannya. Alih-alih melihat perbedaan sebagai penghalang, mereka harus melihatnya sebagai kekayaan yang bisa memperkuat persatuan. Media sosial yang seringkali menjadi ajang perdebatan dan pertentangan, harus dimanfaatkan untuk memperkuat solidaritas, mengedukasi sesama, dan menyebarkan pesan-pesan positif yang mendukung kebhinekaan.

Sumpah Pemuda & Spirit Kolaborasi

Semangat kolaborasi yang dimiliki oleh generasi Z juga menjadi elemen penting dalam menghidupkan kembali makna Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda mengajarkan bahwa tujuan besar hanya bisa dicapai jika ada persatuan dan kerja sama. Dalam konteks generasi Z yang tumbuh di tengah lingkungan yang serba cepat dan kompetitif, kolaborasi antarindividu maupun antar komunitas menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global.

Generasi ini harus mampu berkolaborasi di berbagai bidang, baik dalam inovasi teknologi, kewirausahaan sosial, maupun isu-isu lingkungan. Misalnya, dalam menghadapi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, generasi Z diharapkan menjadi generasi yang proaktif dalam mencari solusi melalui berbagai platform digital dan inisiatif-inisiatif hijau. Kolaborasi lintas sektor ini, jika dilandasi dengan semangat Sumpah Pemuda, dapat menghasilkan gerakan-gerakan positif yang membawa perubahan nyata bagi masyarakat.(*)

Berita Terbaru

Video Terbaru

Banner tidak ditemukan.

Berita Lainnya

GPS Serahkan Jabatan Ketum PKN ke AU

GPS Serahkan Jabatan Ketum PKN ke AU

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika (GPS) membuat keputusan mengejutkan, Ia berencana menyerahkan jabatan ketua umum partainya

Hari Kartini, Ketimpangan Gender, dan Tanggung Jawab Sosiologi

Hari Kartini, Ketimpangan Gender, dan Tanggung Jawab Sosiologi

Oleh: M. Rusdi, M. Pd. (Dosen Sosiologi, Univ. Iqra Buru) OPINI- Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia kembali memperingati Hari

Penerimaan Mahasiswa PKL di KUA: Sinergi Dunia Pendidikan dan Pelayanan Publik

Penerimaan Mahasiswa PKL di KUA: Sinergi Dunia Pendidikan dan Pelayanan Publik

PENDIDIKAN- Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Namlea secara resmi menerima kedatangan mahasiswa Program Studi KPI dari Universitas Iqra Buru yang

Konser Seni Budaya Di Kampus Biru, Pejabat Kampus Tak Hadiri

Konser Seni Budaya Di Kampus Biru, Pejabat Kampus Tak Hadiri

BURU- Tak asing lagi di telinga dan mata publik tentang Sanggar Kibar Kreasi (SKK) Universitas Iqra Buru. Sebuah lembaga kemahasiswaan

Merefleksikan Semangat Sumpah Pemuda di Era Generasi Z: Tantangan dan Peluang

Merefleksikan Semangat Sumpah Pemuda di Era Generasi Z: Tantangan dan Peluang

Penulis: M. Rusdi, M.Pd. (Dosen Sosiologi, FAI Univ. Iqra Buru) OPINI- Hari Sumpah Pemuda merupakan momen penting dalam sejarah Indonesia, yang

Mengubah Gencatan Senjata Sementara di Gaza Menjadi Permanen, Mungkinkah?

Mengubah Gencatan Senjata Sementara di Gaza Menjadi Permanen, Mungkinkah?

Akhirnya Israel pada Rabu (22/11/2023) menyetujui kesepakatan gencatan senjata sementara selama empat hari dengan kelompok Hamas melalui mediator Qatar yang

Penarikan Mahasiswa PPL FAI-FKIP UNIQBU (MTs Miftahul Khair Apresiatif)

Penarikan Mahasiswa PPL FAI-FKIP UNIQBU (MTs Miftahul Khair Apresiatif)

BURU- Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) oleh mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Iqra Buru

Harus Jatuh Cinta Pada Prodi KPI UNIQBU

Harus Jatuh Cinta Pada Prodi KPI UNIQBU

Penulis: Abdul Rasyid Rumata, Sos.I., M.Sos.I. (Dosen KPI FAI Uniqbu) OPINI- Universitas Iqra Buru (UNIQBU) merupakan perguruan tinggi terbaik yang

SAH!!! PKN Jadi Peserta Pemilu 2024

SAH!!! PKN Jadi Peserta Pemilu 2024

Rabu Tanggal 14/12/2022 Rapat pleno Nasional berlangsung di KPU RI untuk penetapan partai politik peserta pemilu 2024. Dari 9 Parpol

Ujian Skripsi KPI: Mahasiswa Unjuk Kompetensi dalam Komunikasi Dakwah

Ujian Skripsi KPI: Mahasiswa Unjuk Kompetensi dalam Komunikasi Dakwah

PENDIDIKAN- Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Iqra Buru, baru saja melaksanakan ujian skripsi yang menjadi penentu kelulusan