Media Kapas Iqra

Atomic Habits dan Permasalahan Daerah

Redaksi: kapasiqra.com | October 25, 2024

Penulis: M. F. Sangadji, SE., M.Si. (Dosen Ekonomi, Univ. Iqra Buru)

OPINI– Awal membaca buku ini yang ada dipikiran saya adalah perubahan, dan menurut saya perubahan itu tidak bisa berlangsung dengan cepat, butuh proses dan membutuhkan sistem bukan tujuan akhir atau sasaran, itu sekilas membacanya, dan ini belum dalam tahap saya menghabiskan bacaan saya, masih pada bab-bab pertama.

Namun, jika kembali kepada fokus saya terkait daerah, maka saya berkaca pada hasil debat kandidat calon kepala daerah beberapa waktu yang lalu, dan hasilnya menurut saya sangat tidak memuaskan, terlalu sederhana, singkat dan tidak tepat pada konteks adu gagasan dan intelektual masing-masing kandidat.

Ditambah lagi pertanyaan panelis yang menurut saya terlalu, ambigu, umum dan tidak mencirikan permasalahan di daerah, yang tentu saja lebih dipahami oleh masayarakat bupolo itu sendiri. Rasanya ini menjadi perdebatan yang panjang bagi kita semua, baik akademisi, politisi, tokoh masyarakat, pemuda, tokoh pendidik dan aktivis lainnya.

Dalam buku Atomic Habits sedikit banyak bisa dipahami bahwa untuk membuat perubahan itu tidaklah perlu hal yang besar, melainkan perubahan dimulai dari hal-hal kecil yang sudah pasti kadang tidak kita sadari disekelilingi kita, contoh kasus, mengapa pada sesi adu gagasan tidak menyertakan permasalahan lingkungan yang sering terlewat didepan mata kita. Sudahkan kita melihat kota yang penuh dengan sampah di emperan jalan disetiap sudut kota, taman, bahkan perkantoran dan sekolah, bahkan perguruan tinggi.

Nah, sudah pasti menurut anda ini masalah sepele, tetapi ini adalah hal kecil yang menurut hemat saya menyebabkan daerah terlihat tidak berkembang. Karena daerah yang maju itu bukan dilihat dari perkembangan kotanya yang cepat atau banyaknya gedung-gedung tinggi, tetapi kemajuan suatu daerah dilihat dari tata kotanya, kebersihan kotanya, keindahannya ketika kita memandang suasana kotanya. Walaupun kota itu kecil, tumbuh tidak terlalu cepat, karena pertumbuhan kota akan berimbas kepada banyaknya persoalan-persoalan sosial dan lingkungan.

Olehnya itu, dari hal kecil inilah sudah pasti akan berimbas kepada hal yang besar dan kalau dijelaskan lebih tepatnya, produktifitas tergantung dari kesejahteraan, dan kesejahteraan itu bukan hanya sekedar materi, tetapi fisik, mental, moral dan tentu saja kesehatan masyarakatnya, mungkin baru satu materi yang bisa dibahas dalam debat kandidat tersebut, belum hal-hal kecil lainnya.

Atomic habits kenapa adalah makanan otaknya Anis Baswedan, karena menurut saya, hanya menurut saya dan ini pendapat pribadi, adalah tokoh yang bukan hanya teoritis tetapi praktis merubah kota jakarta yang merupakan kota besar menjadi kota berskala dunia dan memenangkan berbagai penghargaan bergengsi. Karena anis selalu memulai dengan hal kecil, seperti membuat perencanaan daerahnya dengan mengambil masukkan-masukan dari masyarakat kecil yang hidup di jakarta terkait persoalan-persoalan disekeliling mereka dan menuangkan melalui kolaborasi dengan berbagai artikel-artikel ilmiah yang dipublikasi dalam bentuk jurnal.

Jadi sekali lagi kita membutuhkan seorang pemimpin daerah yang bukan hanya secara teori dia paham, tetapi secara praktis dia mampu mengejewantahkan itu lewat diskusi-diskusi dan mengambil masukkan dari masyarakat kecil yang terimbas dengan masalah di daerah. Kemudian berkolaborasi dengan stakeholder, baik Akademisi,Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan tidak lupa aktifis dan tokoh pemuda sekaligus LSM, yang membidangi masalah daerah.

Sekali lagi, di debat selanjutnya saya lebih menginginkan suasana debat yang lebih terbuka, dan adu gagasan yang fokus ke masalah-masalah di daerah yang walaupun sepele, tetapi urgen bagi masyarakat, dan seharusnya panelis itu berasal dari stakeholder- stakeholder di daerah, terutama akademisi di daerah Bupolo yang memahami kondisi daerah.

Memang, tidak mudah merubah Bupolo,dalam lima atau sepuluh tahun masa pemerintahan kepala daerah, karena untuk mencapai tujuan diperlukan proses yang panjang, memakan waktu yang tidak cepat, dan jangan terlalu fokus pada sasaran. Tetapi, fokuslah lebih pada sistem, atau bisa jadi jangan lihat hasilnya tetapi lihat pada prosesnya. Semoga hal ini, menjadi diskusi bersama oleh kalangan akademisi di daerah.(*)

Berita Terbaru

Video Terbaru

Banner tidak ditemukan.

Berita Lainnya

Pelantikan & Pengambilan Sumpah 13 Pejabat Baru UNIQBU 2024

Pelantikan & Pengambilan Sumpah 13 Pejabat Baru UNIQBU 2024

BURU- Kegiatan pengambilan sumpah jabatan, pejabat struktural Uniqbu baru saja selesai dilaksanakan. Kegiatan ini berlangsung pukul 16.00 Wit di Lantai

Hari Kartini, Ketimpangan Gender, dan Tanggung Jawab Sosiologi

Hari Kartini, Ketimpangan Gender, dan Tanggung Jawab Sosiologi

Oleh: M. Rusdi, M. Pd. (Dosen Sosiologi, Univ. Iqra Buru) OPINI- Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia kembali memperingati Hari

GPS Serahkan Jabatan Ketum PKN ke AU

GPS Serahkan Jabatan Ketum PKN ke AU

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika (GPS) membuat keputusan mengejutkan, Ia berencana menyerahkan jabatan ketua umum partainya

Full BACALEG Terdaftar di KPU : PKN Pimda Jambi Optimis Raih Kursi di seluruh Dapil

Full BACALEG Terdaftar di KPU : PKN Pimda Jambi Optimis Raih Kursi di seluruh Dapil

Tahapan pendaftaran BACALEG Pemilu 2024 telah berakhir pada tanggal 14/05/2023. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN)  Pimda Jambi telah melakukan pendaftaran, pada

Pemilihan Dekan FAI UNIQBU, Dua Kandidat Bersaing

Pemilihan Dekan FAI UNIQBU, Dua Kandidat Bersaing

BURU- Pelaksanaan Pemilihan Dekan yang dipaketkan dengan Pemilihan Wakil Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Iqra Buru (UNIQBU) Periode 2024-2028,

3 Kandidat Rektor Universitas Iqra Buru ke Tahap YMB

3 Kandidat Rektor Universitas Iqra Buru ke Tahap YMB

Oleh; A. R. Rumata, S.Sos.I., M.Sos.I. (Dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam, Univ. Iqra Buru) Opini- Usai dari Debat Calon Rektor

Dialog Budaya “Kerjasama Koordinator Program dan SKK UNIQBU”

Dialog Budaya “Kerjasama Koordinator Program dan SKK UNIQBU”

Penulis: Abd. Rasyid Rumata, Sos.I.,M.Sos.I. (Dosen Prodi KPI, Univ. Iqra Buru) OPINI- Eksistensi budaya merupakan identitas kedaerahan yang tidak terlepas dari

Ditunjuk Menjadi Ketua BAPILU PKN Jambi Eks Ketua DPW Perindo Jambi

Ditunjuk Menjadi Ketua BAPILU PKN Jambi Eks Ketua DPW Perindo Jambi

dr. Iskandar Budiman mantan ketua DPW Perindo pertama Provinsi Jambi, akhirnya berlabuh di Partai Kebangkitan Nusantara Provinsi Jambi. dr.Iskandar Budiman

OPINI: Fenomena Banjil di Desa Bara, Siapa Mau Help?

OPINI: Fenomena Banjil di Desa Bara, Siapa Mau Help?

PENULIS: Abd Rasyid Rumata, S.Sos.I., M.Sos.I (Dosen Prodi KPI Univ. Iqra Buru) OPINI- Perkampungan bagai lautan, bukan sekedar genangan, justru

Kepala Desa Waetina, Menyambut Santun DPL & Mahasiswa KKN UNIQBU

Kepala Desa Waetina, Menyambut Santun DPL & Mahasiswa KKN UNIQBU

BURU- Universitas Iqra Buru (UNIQBU) dalam agenda akademik, seperti biasanya melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk angkatan XIX tahun